Sewa Mobil Solo

Sewa Mobil Solo Gracia,penyedia jasa "sewa mobil di solo"

Ada banyak cara untuk menghabiskan  akhir pekan, apalagi di libur panjang seperti sekarang ini, wisata malam bisa menjadi pilihan. di kota  Solo, ada sebuah kawasan yang asyik untuk dikunjungi terutama malam hari, Galabo namanya.

Galabo atau Gladag Langen Bogan adalah tempat wisata kuliner Kota Solo. Kawasan ini hanya dibuka pada malam hari di sebelah timur Bundaran Gladag, tepatnya Jl Mayor Sunaryo. Biasanya pada malam hari jalan ini digunakan untuk jalan raya, tetapi pada malam dijadikan tempat jajan malam khasnya Kota Solo.
Galabo merupakan tempat kuliner malam dan ini selalu dipenuhi pengunjung baik dari masyarakat Solo maupun yang berasal dari luar Solo. Galabo pun menjadi alternatif liburan yang seru. Menikmati keindahan Kota Solo di malam hari, sambil santap malam. Mantab?

Apa saja sih yang bisa ada di Galabo? Galabo menawarkan aneka makanan dan minuman khas tradisional Solo. Beberapa menu yang bisa Anda nikmati adalah thengkleng, sate kere, mie thoprak, wedang ronde, wedaang dongo dan cambuk rambak.

Sate kere dan cambuk rambak mungkin masih terdengar asing di telinga Anda, tetapi tidak dengan masyarakat Solo. Dua menu ini sudah sangat terkenal dan cukup di favoritkan. Sate kere adalah sate sapi maupun tempe gembus yang dimasak bacem dan dibakar. Kemudian diberi bumbu sambal kacang. Rasanya cukup pedas, tapi sangat menggugah selera.

Berbeda dengan sate  kere yang terbuat dari daging sapi atau tempe gembus, cabuk rambak adalah lontong. Lontong untuk cabuk rambak dipotong tipis dan disusun di atas daun pisang. Yang membuat cabuk rambak berbeda adalah sambal yang digunakan. Sambal cabuk rambak terbuat dari wijen. Yummy!

Pusat jajanan malam Galabo menutup arus lalu lintas utama Jl Mayor Sunaryo. Meski demikian, para pengguna jalan tidak mengeluh karena tempat ini justru dibuat menjadi kawasan jajan malam yang menarik. Bahkan, Galabo telah menjadi pusat wisata malam andalan Kota Solo. Lebih seru lagi, jika datang pada akhir pekan, Anda akan dihibur dengan live music dan fasilitas hotspot dengan cuma-cuma

Sewa Mobil Solo

1 komentar:

  1. Wisata Solo dan Sekitarnya
    Borobudur adalah nama sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Dalam etnis Tionghoa, candi ini disebut juga ???? (Hanyu Pinyin) dalam bahasa Mandarin.

    Borobudur adalah nama sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta.



    Candi Rara Jonggrang atau Lara Jonggrang yang terletak di Prambanan adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia. Candi ini terletak di pulau Jawa, kurang lebih 20 km timur Yogyakarta, 40 km barat Surakarta dan 120 km selatan Semarang, persis di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi Rara Jonggrang terletak di desa Prambanan yang wilayahnya dibagi antara kabupaten Sleman dan Klaten. Candi ini dibangun pada sekitar tahun 850 Masehi oleh salah seorang dari kedua orang ini, yakni: Rakai Pikatan, raja kedua wangsa Mataram I atau Balitung Maha Sambu, semasa wangsa Sanjaya. Tidak lama setelah dibangun, candi ini ditinggalkan dan mulai rusak



    Tugu Yogyakarta adalah sebuah tugu atau menara yang sering dipakai sebagai simbol/lambang dari kota Yogyakarta. Tugu ini dibangun oleh Hamengkubuwana I, pendiri kraton Yogyakarta. Tugu yang terletak di perempatan Jl Jenderal Sudirman dan Jl. Pangeran Mangkubumi ini, mempunyai nilai simbolis dan merupakan garis yang bersifat magis menghubungkan laut selatan, kraton Jogja dan gunung Merapi. Pada saat melakukan meditasi, konon Sultan Yogyakarta pada waktu itu menggunakan tugu ini sebagai patokan arah menghadap puncak gunung Merapi.



    Surakarta, juga disebut Solo atau Sala, adalah kota yang terletak di provinsi Jawa Tengah, Indonesia yang berpenduduk 503.421 jiwa (2010)[1]. Kota dengan luas 44 km2 ini berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali di sebelah utara, Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah timur dan barat, dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah selatan.[2]. Sisi timur kota ini dilewati sungai yang terabadikan dalam salah satu lagu keroncong, Bengawan Solo. Bersama dengan Yogyakarta, Solo merupakan pewaris Kerajaan Mataram yang dipecah pada tahun 1755.



    Mangkunegaran adalah suatu dinasti yang berasal dari dinasti Mataram. Cikal bakal dari dinasti ini adalah Pangeran Sambernyawa yang bertahta sebagai Mangkunegara I. Istana Mangkunegaran sebagai tempat raja dan pusat pengendalian kekuasaan politik didirikan setelah ditanda tanganinya Perjanjian Salatiga pada tanggal 17 Maret 1757 di Salatiga. Posisi Mangkunegaran dalam sistem dan struktur politik Jawa menempati kedudukan yang istimewa karena berdirinya Mangkunegaran merupakan hasil perjuangan (Ricklefs,1991). Pangeran Sambernyawa sebagai cikal bakalnya telah memulai perjuangan sejak berumur 16 tahun ketika panggilan perjuangan memanggilnya.Keulungan Mangkunegara I dalam kemiliteran sangat teruji ketika Mangkunegara I harus menghadapi 3 kekuatan gabungan yang terdiri dari pasukan pasukan; Belanda, Pakubuwana III dan Pangeran Mangkubumi

    BalasHapus